“ma, aku pulang!” Andien membuka sepatunya, melempar tasnya begitu saja dan masuk di dalam kamarnya. Mama yang baru saja selesai memasak makanan untuk makan siang menggelengkan kepalanya ketika melihat tingkah Andien. Kamar Andien berantakan, pakaian tercecer dimana mana, dan Andien kerjanya smsaaaann..... terus!! Mama pusing melihat tingkah Andien.
“Andien, mengapa sih, kamu tidak pernah mau membereskan barangmu dengan baik?” tanya Mama sambil meletakkan sepatu Andien yang berserakan satu sama lainnya.
Andien hanya menoleh sebentar, lalu kembali smsan lagi.
Mama sangat kesal. Tanpa pikir panjang, Mama langsung merampas hp Andien dari tangan Andien. “ma, kembalikan!!” Andien berusaha mengambil paksa hpnya dari mama. “tidak akan Mama kembalikan sampai kamu bisa belajar dari Tango!” Mama keluar dari kamar Andien yang berantakan dan meninggalkan Andien yang setengah lesu.
Belajar? Tango? Mengapa aku harus belajar dari Tango? Pikir Andien dalam hatinya sambil terus melamun. “ma, apa maksud mama tadi?” Andien menemui ibunya yang sedang melahap makan siang dengan nikmatnya. Mama tidak menjawab dan terus makan sambil tidak memerhatikan Andien. Seketika, suasana menjadi hening di ruang makan. Andien terus memikirkan apa yang dimaksud oleh mamanya.
Hari sudah larut malam, Andien masuk ke dalam kamarnya. Kamarnya begitu berantakan, seperti kapal pecah. Walau tau begitu, Andien tetap tidak mau membereskan kamarnya. Dia sangat malas, apalagi harus membersihkan kamarnya yang begitu besar. Karena merasa sumpek, Andien membuka jendela kamarnya. Tampak pohon pohon belakang rumahnya kering kerontang dan tinggallah batang batang tanpa daun yang tertiup angin. Andien mulai merasa iba dengan keadaan rumahnya.
Tapi, Andien berfikir lagi. “tetapi, mengapa harus aku semua yang mengerjakan semuanya?”
Dua tahun yang lalu, ayah Andien mengalami kecelakaan dan meninggal. Ibu Andien seorang karyawan swasta, sementara Andien tidak mempunyai saudara. Keadaan itulah yang membuat Andien kesulitan untuk mengurus semua yang ada di rumahnya.
Tanpa disadari, “lalala... turidam.. ridam...” suara seseorang laki laki yang sedang bernyanyi terdengar dari seberang jendela kamar Andien.
Andien baru teringat oleh hal itu. Begitu menyadarinya, Andien langsung melompat dari kamarnya dan menuju ke kamar mamanya. “mama, aku sudah mengerti apa yang mama maksud!” “mulai sekarang, aku akan belajar dari Tango!” Andien memeluk mamanya. Mama masih terbengong dengan perilaku Andien yang sigap itu.
Esoknya, pagi sekali, mama Andien bangun untuk bersiap berangkat ke kantor. Tetapi, mama begitu terkejut melihat isi rumah yang sangat bersih. Lantai rumah sudah disapu, meja dan kursi tertata rapi, begitu juga kamar Andien yang sangat bersih.
Ternyata betul, Andien sudah belajar dari Tango.
Tango adalah tetangga baru Andien yang datang seminggu yang lalu. Keadaan Tango sama dengan Andien. Ayah dan ibunya tinggal di luar negeri untuk bekerja. Kakaknya bersekolah di luar kota dan dia tinggal dengan pembantunya, Bi Asri. Walau begitu, Tango begitu pembersih, tidak seperti Andien.
Andien baru menyadarinya begitu melihat Tango yang lagi membersihkan kamar melalui jendela kamarnya tadi malam.
“kan jendela kamar Andien berseberangan dengan jendela kamar Tango.... jadi, mama berharap Andien bisa melihat apa yang Tango lakukan setiap hari!” jelas mama kepada Andien begitu Andien bertanya mengapa mama tau Andien bisa belajar dari Tango walau dari jarak jauh.
********************************************************************************************************
"Ma, I'm home!" Andien off his shoes, threw his bag away and went in his room. Mama had just finished cooking the food for lunch shook his head when he saw Andien behavior. Andien messy rooms, clothes scattered everywhere, and it works Andien smsaaaann ..... continues! Mama Andien dizzy looking behavior."Andien, why the heck, you never want to clean up your things well?" Mom asked as she put the shoes scattered Andien each other.Andien only looked briefly, then back again smsan.Mama was so upset. Without thinking, Mama instantly snatched from the hands Andien Andien hp. "Ma, return!" Andien tried to take forcible hpnya from mama. "Mama
will not return until you can learn from the Tango!" Mama out of the
room is a mess and leave Andien Andien a half lethargic.Learn? Tango? Why should I learn from the Tango? Andien thought to himself as he continued dreamily. "Ma, mama mean what was that?" Andien meet his mother who was eating lunch with pleasure. Mama did not answer and continued to eat while not noticing Andien. Instantly, a quiet atmosphere in the dining room. Andien kept thinking about what is meant by his mother.It was late evening, Andien into his room. Her room is so messy, like a broken vessel. Although tau is so, Andien still would not clean his room. He is very lazy, let alone had to clean his room is so big. Feeling cramped, Andien opened his bedroom window. Tree looks barren trees behind his house and stay with stem stem without leaves in the wind. Andien began to feel sorry for her home state.But, Andien think again. "But, why should I do all that it?"Two years ago, my father had an accident and died Andien. Mother Andien a private employee, while Andien not have relatives. Circumstances that make it difficult to take care of all Andien in the house.Without realizing it, "lalala ... turidam .. ridam ... "the voice of one man who was singing sounded from across the room window Andien.New Andien remembered by it. Once realized, Andien immediately jumped out of his room and into the room moms. "Mom, I already know what you mean mama! '" From now on, I will learn from the Tango! "Andien hugging her mother. Mama still terbengong with an alacrity that Andien behavior.The next day, morning, wake up mama Andien to get off to work. But, mama was so surprised to see the house very clean. Floor of the house had been swept, tables and chairs arranged neatly, as well as rooms are very clean Andien.It turned out very well, Andien have learned from the Tango.Tango is the new neighbor Andien who arrived a week ago. Tango with Andien circumstances. Father and his mother lived overseas for work. Her brother went out of town and he lived with his aides, Bi Asri. However, Tango is so cleansing, unlike Andien.Andien realized once again see that Tango clean room through her window last night."Andien his bedroom window opposite the Tango bedroom window .... so,
mama hope Andien Tango can see what to do every day! "said mama told
Andien so Andien tau Andien ask why mommy can learn from the Tango even
from a distance. (Google Translate)
Sabtu, 25 Februari 2012
Belajar dari Tango
Diposting oleh Gina di 20.10Maggie jadi Cinderella
Diposting oleh Gina di 20.07“Ma, Maggie merusak kapas kecantikanku!” teriak Anya dari belakang kamar. Mama lalu berlari menemui Anya. “ada apa sih, sayang?” tanya Mama sambil mengelus kepala Anya. “ini nih! Maggie merobek kapas kecantikanku untuk dijadikan rambut boneka Cinderellanya!” lapor Anya sambil menunjuk Maggie kecil yang sibuk memasang kapas kecantikan kakaknya di kepala boneka buatannya sendiri.
Mama menggeleng. “Anya, seharusnya kamu bangga dengan adikmu! Dia sudah bisa membuat boneka sendiri.” Mama lalu membantu memasangkan kapas kecantikan Anya di kepala boneka Cinderella Maggie. “sudah jadi!” Maggie lalu berterima kasih kepada Mama dan berlari menuju kamarnya.
Anya menggerutu dengan raut muka cemberut. “ma, harusnya mama tidak membiarkan Maggie bermain boneka! Umurnya sudah 8 tahun..” Mama memungut kuas pipi yang berserakan di lantai kamar Anya. “Anya, dulu waktu kamu berumur seperti adikmu, kamu juga masih bermain boneka. Tapi, sekarang kamu sudah dewasa sekali. Maklumilah adikmu juga.” Anya mengangguk. Sekarang, mama berhasil lagi mendiamkan Anya yang sifatnya agak sedikit naif.
Maggie berumur 8 tahun dan suka sekali bermain boneka. Terutama tokoh Cinderella adalah tokoh boneka favoritnya selain Barbie. Hampir setiap hari, Maggie menghabiskan waktu hanya untuk bermain boneka di dalam kamarnya. Sementara Anya adalah kakak Maggie yang berumur 14 tahun. Dia terlihat sangat dewasa dan suka menggerutu dengan ulah kekanak kanakan adiknya.
Di suatu sore yang cerah, tidak sengaja Maggie melihat sebuah kotak aneh yang terlalaikan di atas lantai. “kotak apa ini?” tanya Maggie sambil bergegas membawanya menuju kamarnya. Setelah dibuka, ternyata isinya adalah peralatan make up kakaknya. Maggie ingin mengembalikannya dan dia bergegas menuju kamar Anya. “hei! Kau mengambilnya ya?” tuduh Anya dengan menggerutu lagi. “tidak, kak! Aku menemukannya di lantai, aku sumpah!” Maggie menunduk.
Anya mempreteli peralatan make up nya. Maggie menatap ulah kakaknya itu dengan cermat. Rupanya, ada peralatan yang jika bagian bawahnya diputar, maka sesuatu berwarna merah terang keluar dari ujung yang satunya. Dan benda itu dioleskan di bibir dengan lembut.
Lalu, ada benda yang ujungnya berbulu jarang jarang dan bisa di ulirkan di bulu mata. “apa nama benda ini, kak?” tanya Maggie sambil mempraktikan setiap gerak kakaknya. “jangan! Itu namanya maskara, kalau tidak hati hati nanti bisa masuk ke dalam mata..” Anya merampas maskara dan peralatan make up lainnya dari tangan Maggie. Tapi, “kau...” Anya tidak percaya dengan muka adiknya yang sangat cantik. “adik, kau berdandan sendiri?” Maggie tersenyum dengan bibir penuh lipstick.
“apa aku mirip Cinderella, sekarang?” Maggie berputar dan memperlihatkan hasil dandanannya sendiri. Mama tidak sengaja lewat di depan kamar Anya dan melihat muka Maggie dengan dandanan hampir sempurna. “ma, lihat! Aku berdandan sendiri.” Maggie sekali lagi memamerkan mukanya yang cantik.
Mama memeluk Anya dan Maggie. “lihat, kan Anya. Adikmu juga bisa jadi orang dewasa. Makanya, sekarang kamu jangan mengatakan adikmu kekanak kanakan lagi, ya!” Anya tersenyum dan menatap Maggie dengan muka berseri seri. Setidaknya, Cinderella tidak kekanak kanakan, perkataan itu muncul di benak Maggie. “kalau, Princess Aurora?” Anya memperlihatkan koleksi pita dan sepatu bergambar Princess Aurora miliknya. Semua tertawa senang.
***********************************************************************************
"Ma, Maggie damaging cotton beauty!" Anya shouted from the back of the room. Mama then ran to Anya. "What's wrong, honey?" Mama asked, stroking the head of Anya. "This ya! Maggie
beauty to be ripped cotton Cinderellanya doll hair! "Anya reports
pointing to a busy little Maggie put cotton in her sister's beauty
homemade doll's head.Mama shook her head. "Anya, you should be proud of your sister! He was able to make their own doll. "She then helps pair of cotton beauty on Anya's head Maggie Cinderella doll. "Ready-made!" Maggie and thank my mother and ran to her room.Anya muttered with sullen faces. "Ma, mama should not let Maggie playing with dolls! He's been 8 years .. "She picked up a brush cheeks scattered on the floor of Anya. "Anya, once when you are old like your sister, you are still playing with dolls. But, once you're an adult now. Maklumilah brother also. "Anya nodded. Now, my mother managed to squelch Anya again that nature is a bit naive.Maggie was 8 years old and loves to play dolls. Especially the character Cinderella is her favorite character other than Barbie dolls. Almost every day, Maggie spent time just to play with dolls in her room. While Anya is the sister Maggie, 14 years old. She looks very mature and like to indulge in this childish act of grumbling by his brother.On a sunny afternoon, Maggie accidentally saw a strange box that terlalaikan on the floor. "What is this box?" Said Maggie as she rushed him to his room. Once opened, it turns out it was her sister's make-up equipment. Maggie wanted to return it and he hurried to the room Anya. "Hey! You took it? "Accused Anya with grumbling again. "No, kak! I found it on the floor, I swear! "Maggie looked down.Anya stripping her makeup equipment. Maggie looked at her brother's act carefully. Apparently, there is equipment that if the bottom track, then something out of the red light the other end. And it was smeared on the lips gently.Then, there are things that are rare and seldom feathered edges can ulirkan on eyelashes. "What is the name of this thing, kak?" Said Maggie as she practiced her sister's every move. "Do not! It's
called mascara, if not careful can eventually enter into the eye ..
"rob Anya mascara and other makeup tools from the hands of Maggie. But, "you ..." Anya did not believe her sister is very pretty face. "Younger, you dressed yourself?" Maggie smiled with full lips lipstick."What I look like Cinderella, now?" Maggie spins and show the results of its own makeup. Mama do not accidentally passing in front of the room to see Anya and Maggie face with makeup is almost perfect. "Ma, look! I dress myself. "Maggie once again showing off that beautiful face.Anya hugged Mama and Maggie. "See, is not Anya. Your brother can also be an adult. So,
now you do not tell your sister again indulge in this childish, yes!
"Anya smiled and looked at Maggie with a shining face of the series. At least, Cinderella does not indulge in this childish, words that come to mind Maggie. "If, Princess Aurora?" Anya shows a collection of ribbons and his shoes pictorial Princess Aurora. All laughed happily. (Google Translate)